Ada kalanya ketika sebuah perusahaan ataupun instansi membutuhkan visualisasi yang lebih interaktif dan mudah diakses terutama untuk data dan informasi yang ditampilkan. Terkhusus untuk pemetaan ataupun Sistem Informasi dan Geospasial / Geographic Information System, penerapan yang berbasis web umumnya dinamakan: Web-GIS. Keunggulan dari framework ini; sudah terintegrasi dengan berbagai macam tools yang cukup lengkap dan pengguna juga bisa mendapatkannya secara gratis dikarenakan sistem nya terbuka atau dinamakan opensource.
Beberapa instansi dan organisasi yang berfokus untuk pelayanan publik data spasial, portal data dan repositori, serta pengoptimalan kerangka opensource telah menggunakan platform ini.
Berikut screenshot penggunanya; yang saya ambil dari Simpul-jaringan-indonesia
Membandingkan antara Geonode dan ArcGIS Portal serupa dengan membandingkan antara QGIS dan ArcGIS. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Kelebihan utama dari Geonode tentu saja merupakan platform opensource yang bisa dikembangkan lebih jauh serta penyesuaian kebutuhan sendiri. Namun demikian, tentu saja dibutuhkan waktu dan tenaga yang lebih intensif untuk pengembangannya tersebut.
Berbeda dengan ArcGIS Portal, yang dibantu oleh teknisi dari ESRI dalam satu paket ketika pembelian, sehingga proses pengembangan dilakukan secara closed-source dan dalam lisensi tertentu, dan user hanya fokus untuk penggunaannya.
Dalam tulisan ini saya mencoba untuk fokus membahas geonode, dan beberapa fitur serta tutorial nya akan saya jelaskan ditulisan lainnya.
Geonode telah berkembang sejalan dengan kebutuhan dari user. Salah satu fitur terbaru nya ialah penggunaan dashboard, dan juga geostories (storymap).
Selain itu, backend django dan python telah diupdate sehingga kita merasa lebih aman dalam penggunaannya.
Kemudian, sisi frontend juga telah diubah di versi 4 ini sehingga katalog data ditampilkan dalam satu halaman (page) secara asyncronous, dan tampilannya terintegrasi dengan client webmapnya yang sama dari OS geo yaitu mapstore.
Dan yang tak kalah penting ialah penggunaan fitur harvester juga ditingkatkan, sejalan dengan upgrade dari backend dari platform ini yang mana keseluruhan komponennya berbasis terbuka (opensource). Geosolution
Selanjutnya untuk penggunaan geonode secara lengkap sudah diberikan di alamat ini; Geonode documentation
Dalam tulisan lainnya akan saya bahas beberapa tahapan yang sering digunakan